aku dengan sebuah bayangan didepan ku
memandang kaca itu dengan samar-samar
aku ingin berhenti mendengar semuanya
mendengar yang semestinya tak ku dengar
membukam semuanya yang semstinya membisu
di depan mata ku
di depan bayangan samar ini
dengan mata memandang menembus aliran darah
hingga menghantam mata yang kering menjadi jelas
dengan mata yang kering aku tak kusa menahan lagi
tak kuasa memandang dengan mata yang kering atau dasar yang samar
begitu aku menyelesaikan
tersadar
...
bahwa kaca ini enggan menjadi bayangan ku lagi
kaca ini enggan berdiri menggambar wajah ku lagi
kaca ini enggan bersandar .
tapi aku masih ingin melihat gambar rupa ku
tapi aku masih ingin tersenyum meliht rupa ku bahagia
jelas sekali kemarin aku menari di hadapan kaca
menanam kalimat... setiap kali menghadapnya
berbicara setiap kali bersandar
hingga tak ada lagi kalimat yang dapat kusampaikan
bukan enggan atau tak mampu lagi
bukan menyerah atau tak mampu menahannya
hanya saja mungkin kaca itu menginginkan...
memandang kaca itu dengan samar-samar
aku ingin berhenti mendengar semuanya
mendengar yang semestinya tak ku dengar
membukam semuanya yang semstinya membisu
di depan mata ku
di depan bayangan samar ini
dengan mata memandang menembus aliran darah
hingga menghantam mata yang kering menjadi jelas
dengan mata yang kering aku tak kusa menahan lagi
tak kuasa memandang dengan mata yang kering atau dasar yang samar
begitu aku menyelesaikan
tersadar
...
bahwa kaca ini enggan menjadi bayangan ku lagi
kaca ini enggan berdiri menggambar wajah ku lagi
kaca ini enggan bersandar .
tapi aku masih ingin melihat gambar rupa ku
tapi aku masih ingin tersenyum meliht rupa ku bahagia
jelas sekali kemarin aku menari di hadapan kaca
menanam kalimat... setiap kali menghadapnya
berbicara setiap kali bersandar
hingga tak ada lagi kalimat yang dapat kusampaikan
bukan enggan atau tak mampu lagi
bukan menyerah atau tak mampu menahannya
hanya saja mungkin kaca itu menginginkan...